Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi

Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi - Hallo sahabat Zona Edukasi Terpadu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Keguruan, Artikel psikologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi
link : Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi

Baca juga


Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi

DEFINISI DAN TUJUAN KOMUNIKASI
    Beberapa definisi komunikasi sanggup disebut di bawah ini.
1.    Louis Forsdale (1981), spesialis komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memperlihatkan signal berdasarkan hukum tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system sanggup didirikan, dipelihara dan diubah.
2.    Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
3.    Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh insan untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
4.    Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.

Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:
a.    Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b.    Komunikasi menempatkan orang-orang pada daerah yang seharusnya.
c.    Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d.    Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e.    Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f.    Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian menyerupai konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.

PROSES KOMUNIKASI
    Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima, memakai isyarat tangan, atau memakai sarana komunikasi tertentu lainnya.

1.    Pengirim (sender)
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian sanggup berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memperlihatkan gagasan, maksud, informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi. Pengirim dalam hal ini telah menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan disampaikan itu sanggup tersusun dengan baik, maka sender perlu menyusun sebuah planning yang berisi makna utama apa yang akan disampaikan.

2.    Penyandian (encoding)
Tindakan pertolongan arti simbol-simbol pada pemikiran, contohnya tetapkan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu alasannya yaitu informasi hanya sanggup dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.

3.    Saluran Komunikasi (communication chanel)
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam jalan masuk pesan dalam komunikasi. Fungsi jalan masuk komunikasi di sini yaitu sebagai alat memberikan pesan. Untuk memberikan pesan yang dimaksud, seseorang sanggup meggunakan aneka macam macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.

4. Pengertian Sandi (Decoding)
    Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama peserta harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan evaluasi pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. Meciptakan gelombang bunyi yang penuh arti yaitu sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui suatu sumber; menterjemahkan gelombang bunyi ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi (decoding).

5. Penerimaan (Receiver)
    Bila pesan tidak hingga pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh alasannya yaitu itu pesan yang dikirimkan harus terang kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan memakai cara yang sama dalam berkomunikasi kepada belum dewasa dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Makara dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.

6. Umpan Balik (Feedback)
    Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi jalan masuk bagi tanggapam peserta yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan jawaban yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari aneka macam macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara pribadi melalui gejala atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan sanggup mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.

7. Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang menempel pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan sanggup timbul dalam jalan masuk komunikasi, atau metode pengiriman menyerupai udara dan kertas. Ganggua juga sanggup terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan bunyi lain).

METODE-METODE KOMUNIKASI
Melakukan komunikasi tidak terbatas hanya pada penyampaian pesan melalui pembicaraan tatap muka. Berkomunikasi bisa juga dilakukan dengan aneka macam cara, bergantung pada situasi yang dihadapi di dalam organisasi. Suatu metode komunikasi dipandang efektif apabila diterapkan pada situasi yang sesuai. Kesalahan di dalam menentukan komunikasi ini akan mengakibatkan timbulnya persoalan-persoalan lain yang pada alhasil akan menghipnotis kinerja dan produktifitas dari organisasi yang bersangkutan.
-->

Komunikasi Melalui Pertemuan Dan Rapat
Terlepas dari apakah pertemuan itu sifatnya formal atau informal, yang terang sebuah pertemuan/rapat harus sanggup dilakukan dengan maksud sebagai berikut:
1.    untuk membuatkan informasi
2.    untuk mengumpulkan informasi
3.    untuk menjelaskan keputusan
4.    untuk pemecahan masalah
5.    maksud konsultasi dan negoisasi terpadu

Kunci sukses komunikasi melalui pertemuan ini yaitu bagaimana semua pihak yag diundang sanggup memperlihatkan saran dan pendapatnya. Namun, kesulitan justru muncul ketika ada sebagian orang yang terlibat memandang pertemuan itu sebagai legalitas atas sebuah dilema yang telah dirancang sebelumnya. Seringkali pertemuan diadakan hanya untuk menginfetarisir pendapat tanpa perlu mempertimbangkannya sebagai suatu masukan yang berarti. Oleh karea itu, dalam sebuah pertemuan perlu dihidari adanya dominasi satu atau dua yang berkuasa.

Komunikasi Melalui Surat Edaran
Walaupun cara komunikasi ini dipandang sederhana dan mudah, namun penggunaan surat edaran juga mempunyai beberapa laba dan keelemahan. Keuntungan penyampaian informasi melalui surat edaran adalah:
1.    kesalahan pengertian dapat  dihindari apabila isi pesan itu ditulis secara jelas.
2.    pemberi pesan biasanya tidak memberi peluang untuk berspekulasi.
3.    jangkauannya luas dan waktu yang dibutuhkan relatif pendek.
4.    mengurangi peluang untuk mendistorsi pesan disbanding dengan kalau komunikasi dilakukan secara lisan.

Sebaliknya, kelemahan dalam komunikasi melalui surat edaran adalah;
1.    walaupun surat itu hingga ke tempat  tujuan sempurna pada waktunya, namun seringkali si peserta mengabaikannya terutama kalau surat yang diterima itu terlalau banyak
2.    komunikasi ini dengan cara ini tidak memberi peluang kepada peserta pesan untuk memperhatikan nuansa suara  atau bahasa tubuh dan oleh alasannya yaitu itu, terutama apabila diharapkan untuk membaca arti yang tersirat diantara baris-baris, pesan mungkin sepenuhnya tidak dimengerti.
3.    sering ada kecenderungan pada pihak pengirim pesan bahwa mengirimkan pesan itu sama dengan melaksanakan tindakan.
4.    efektifitas pesan sangat tergantung pada keahlian menulis si pengirim pesan.

Komunikasi Melalui Telepon
Penggunaan telepon sebagai media komunikasi mempunyai laba dan kelemahan sebagai berikut:
Keuntungan;
1.    tingkat kecepatannya sangat tinggi
2.    kemampuan untuk pribadi mendapatkan umpan balik atas setiap pesan
3.    kemampuan untuk menyesuaikan diri, alasannya yaitu pokok pembicaraan selain alasan menelpon, juga sanggup dibicarakan.

Kelemahannya:
1.    pembicaraan telepon tidak benar-benar cocok untuk memberikan pesan-pesan yang lebih rumit dan mungkin, dalam banyak kasus, harus ditegaskan dalam melalui tulisan
2.    biasanya tidak ada bukti bahwa pembicaraa telah benar-benar dilakukan sehingga membuka peluang untuk penyelewengan
3.    si peserta telepon tidak sanggup memperhitungka bahasa tubuh si penelepon
4.    banyak orang gelisah atau tidak begitu baik kondisinya pada waktu memakai telepon

Komunikasi Melalui Surat Elektronik
Perkembangan teknologi informasi remaja ini semakin mempermudah orang untuk melaksanakan komunikasi. Penggunaan teknologi menyerupai mesin fax da internete memungkinkan pesan disampaikan lebih cepat, murah dan informasi yang disampaikan lebih jelas. Hanya saja kendalaya yaitu tidak semua orang sanggup mengoperasikan alat-alat menyerupai itu.

Komunnikasi Melalui Papan Pengumuman
Papan pengumuman mempunyai kegunaan untuk komunikasi umum, yang memelukan perhatian yang lebih rendah, menyerupai memberitahukan kepada pegawai-pegawai perihal kegiatan-kegiatan tertentu. Papan pegumuman tidak harus diandalkan untuk mengkomunikasikan informasi penting alasannya yaitu papan pengumuman biasanya diabaikan oleh banyak orang. Papan pengumuman hanya akan dibaca kalau informasiya selalu gres dan menarik bagi para pegawai yang bersangkutan.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
    Komunikasi intinya sanggup dikelompokkan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut.
Komunikasi Lisan dan Tertulis
    Jenis komunikasi ini paling banyak dipraktekkan sehari-hari khususnya dalam komunikasi antar pribadi. Pemilihan betuk komunikasi verbal atau tertulis dipengaruhi oleh faktor-faktor waktu, kecepatan, biaya, perferensi pribadi, keterampilan individu dalam berkomunikasi, akomodasi yang tersedia untuk berkomunikasi. Komunikasi verbal atau tertulis mempunyai laba dan kerugian, menyerupai kalau tertulis manfaatnya pesan sanggup disimpan, tetapi kerugiannya memakan waktu kalau dibandingkan dengan komunikasi lisan.

Komunikasi Verbal dan Non Verbal
    Komunikasi verbal yaitu komunikasi melalui kata-kata baik verbal atau tertulis. Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang memakai bahasa tubuh atau tubuh, menyerupai gerakan tangan, jari, mata, kepala dan lain-lain. Alasan penggunaan jenis komunikasi ini biasanya berkaitan dengan masalah waktu dan situasi dikala komunikasi terjadi.
    Kesulitan utama dalam komunikasi verbal dengan memakai kata-kata yaitu alasannya yaitu kita mencoba berbicara perihal dunia yang sangat rumit sedagkan jumlah kata-kata yag digunakan terbatas.
    Jenis alat bantu visual kedua dalam komunikasi verbal yaitu goresan pena atau gambar. Sedangkan dalam komunikasi non verbal, bab terpenting yaitu menyangkut penggunaan bahasa tubuh (body language), yang artinya orang-orag mengkomunikasikan arti kepada orang lain dengan tubuh mereka dalam interaksi antar pribadi. Bahasa tubuh merupakan embel-embel yang penting bagi komunikasi non verbal disemua belahan dunia umumnya. Komunikasi non verbal ini mempunyai fungsi tertentu dalam proses komunikasi verbal. Fungsi utama dari komunikasi non verbal yaitu ;
1.    Sebagai pengulangan
2.    Pelengkap
3.    Pengganti
4.    Memberi penekanan
5.    memperdayakan

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
    Ada tiga hal penting dalam mempelajari komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi :
a.    Informasi yang menjadi sumber komunikasi
b.    Bagaimana proses komunikasi tersebut
c.    Komunikasi antar orang dalam organisasi

Jika ketiga hal tersebut tidak banyak mengalami hambatan maka komunikasi dalam organisasi akan berjalan lebih berhasil sehingga pelaksanaan pencapaian tujuan menjadi lebih baik.

Komunikasi Ke Bawah
    Komunikasi ke bawah dalam suatu organisasi berarti ia mengalir dari wewenang yang lebih tinggi ke wewenang yang lebih rendah. Bentuk yang paling umum yaitu instruksi, memo resmi, pernyataan perihal kebijakan perusahaan, prosedur, aliran kerja, dan pengumuman perusahaan.
    Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu :
1.    Memberi pengarahan atau instruksi kerja
2.    Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
3.    Memberi informasi perihal mekanisme dan praktek organisasional
4.    Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5.    Meyajikan informasi mengenai aspek idiologi yang sanggup membantu organisasi menanamkan pengertian perihal tujuan yang ingin dicapai.

Namun di satu sisi, komunikasi ke bawah juga mengandung kelemahan, yaitu kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting sebelum disampaikan kepada para bawahan artinya, informasi yang diterima bawahan tidak menyerupai aslinya. Davis memperlihatkan saran-saran dalam hal itu sebagai berikut :
1.    Pimpinan hendaklah sangggup memperlihatkan informasi kepada karyawan apabila dibutuhkan mereka. Jika pimpinan tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan mereka dan perlu menyampaikan terus terang dan berjanji akan mencarikannya
2.    Pimipinan hendaklah membagi informasi yang dibutuhkan oleh karyawan.
3.    Pimpinan mengembangkan suatu perencanaan komunikasi, sehingga karyawan sanggup mengetahui informasi yang dapt diharapkannya.
4.    Berusaha membentuk kepercayaan diantara pengirim dan peserta pesan.

Komunikasi ke Atas
    Kebutuhan akan komunikasi ke bawah sama banyaknya dengan jumlah komunikasi ke atas. Alat komunikasi ke atas yang sering digunakan secara luas terdiri dari kotak saran, rapat kelompok, laporan kepada penyelia, dan mekanisme permohonan atau keluhan. Bentuk komunikasi ini biasanya tersendat-sendat dan tersaring. Setiap jenjang pimpinan enggan meneruskan masalah ke atas karea hal itu sanggup dipadang sebagai pengakun kegagalan. Para pegawai biasanya cenderung hanya memberitahu atasan perihal hal-hal yang berdasarkan mereka ingin didengar atasan. Jadi, setiap bawahan mempunyai alasa untuk memilih, menafsirkan dan aneka macam tindakan penyaringan informasi lainnya.

Komunikasi Horisontal
    Tersedianya arus komunikasi horisontal sering kali dilupakan dalam sebuah desian organisasi. Komunikasi horisontal sangat penting bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Komunikasi dari teman sejawat ke teman sejawat sering kali diharapkan untuk mengadakan koordinasi dan sanggup juga memperlihatkan kepuasan terhadap kebutuhan sosial.

Komuniksasi Diagonal
    Jenis komunikasi ini jarang sekali dipergunakan, namun komunikasi diagonal yaitu penting dalam penting dalam keadaan dimana para anggota tidak sanggup berkomunikasi secara efektif lewat jalur lain. Sebagian mungkin melibatkan tenaga penjualan yang mengirim laporan khusus pribadi kepada pengawas keuanganan, dan tidak melewati jalur tradisional dalam departemen pemasaran.

HAMBATAN DAN PENANGANAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
    Kegagalan dalam berkomunikasi sering timbul alasannya yaitu hambatan dalam proses komunikasi. Beberapa jenis hambatan komunikasi telah dirumuskan oleh beberapa hebat diantaranya yaitu sebagai berikut.
    Menurut Cruden dan Sherman mengklasifikasikan hambatan komunikasi ke dalam tiga aspek yaitu :
1.    Hambatan teknis
-    Ketiadaan planning dan prosedur
-    Kurang penerangan/penjelasan
-    Kurang terampil membaca
-    Kesalahan media komuikasi
2.    Hambatan semantik
-    Miskin perbendaharaan kata
-    Kata berwayuh/banyak arti
-    Terlalu banyak akronim
3.    Hambatan manusiawi
-    Perbedaan individu
-    Iklim psikologik organisasi

Jenis penjabaran hambatan komunikasi yang lain, menyerupai dikemukakan Ernesto Franco yaitu :
1.    Hamabatan phisik
-    Jarak pengirim penerima
-    Pengaruh lingkungan
-    Kesalahan fungsi fisik
-    Kondisi daerah (bising, dll)
2.    Hambatan perilaku
-    Sikap pengirim penerima
-    Sifat keterbukaan
-    Distorsi pada pesan
-    Kesalahan konklusi

3.    Hambatan yang lain
-    Batasan waktu
-    Jumlah informal
-    Infomasi yang kompleks
-    Kata yang banyak arti
-    Kesalahan persepsi
-    Hallo effect
-    Perbedaan budaya
-    Interpretasi yang salah
-    Kelemahan pendengaran

Beberapa pernyataan yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan komunikasi yang efektif yaitu :
1.    Komunikasi harus bersifat manusiawi harus selalu memperhatikan sifat-sifat manusia.
2.    Komunikasi harus diusahakan seharmonis mungkin.
3.    Komunikasi diadaptasi dengan kebiasaan yang berlaku selama ini.
4.    Komunikasi dilakukan melalui jalur kelembagaan yang tersedia dalam organisasi.
5.    Komunikasi diadaptasi dengan iklim atau situasi dan kondisi dikala komunikasi berlangsung.
6.    Memanfaatkan teknologi modern guna memperlancar komunikasi.
7.    Memanfaatkan simbul-simbul maupun gerakan-gerakan yang sudah difahami semua orang.
8.    Komunikasi diadaptasi dengan kondisi si peserta (misal, buta huruf).
9.    Pesan dirumuskan secara ringkas dan jelas.


Demikianlah Artikel Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi

Sekianlah artikel Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi dengan alamat link https://zonaedukasiterpadu.blogspot.com/2013/01/pentingnya-komunikasi-dalam-organisasi.html

0 Response to "Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi"

Posting Komentar