Judul : Kesehatan Dan Proteksi Pertama
link : Kesehatan Dan Proteksi Pertama
Kesehatan Dan Proteksi Pertama
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya sehingga sanggup menuntaskan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menuntaskan dengan baik.
Makalah ini disusun biar pembaca sanggup memperluas ilmu wacana Kesehaatan , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari banyak sekali sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan banyak sekali rintangan. Baik itu yang tiba dari diri penyusun maupun yang tiba dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan karenanya makalah ini sanggup terselesaikan.
Makalah ini memuat wacana “Kesehatan” yang membahasa wacana kajian kesehatan. Walaupun makalah ini mungkin kurang tepat tapi juga mempunyai detail yang cukup terperinci bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Guru yang telah membimbing penyusun biar sanggup mengerti wacana bagaimana cara kami menyusun makalah.
Semoga makalah ini sanggup memperlihatkan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Majalengka, Januari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengatasi Berbagai Penyakit Dan Pertolongan Pertama Dan Penanggulangannya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang bijak sering menyampaikan “Lebih baik menjaga kesehatan daripada mengobati” memang benar adanya menjaga kesehatan itu perlu biar terhindar dari penyakit. Gangguan kesehatan bisa muncul kapan saja, apalagi jikalau kita lengah terhadap tanda-tanda dan penyebabnya. Tanpa kita sadari gaya hidup dan contoh makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya.
Meskipun ada penyebab lainnya yang tidak bisa dihindari ibarat fakor genetik, pencemaran lingkungan.
Agar tetap sehat, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Salah satunya, ikuti 7 jurus berikut ini dan dapatkan kualitas hidup yang lebih baik :
1. Udara bersih, paru-paru pun sehat
Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang higienis dan sehat. Caranya ? Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, ibarat asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.
2. Banyak minum air putih
Air putih yaitu yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.
3. Konsumsi sajian bergizi dan seimbang
Pilihlah sajian dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diharapkan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan kuliner olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi sanggup menunjang aktifitas kita sepanjang hari.
4. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat
Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah memakai waktu senggang untuk berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian.
Dengan berolahraga 2 - 3 kali per minggu, selama 30 - 45 menit, cukup menciptakan tubuh bugar dan stamina prima.
5. Kontrol kerja otak
Otak, ibarat halnya tubuh kita, ia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban terlalu banyak, lantaran otak pun mempunyai memori yang terbatas. Lakukan acara di waktu senggang yang menciptakan otak bekerja lebih santai, misalkan melaksanakan hobi yang menyenangkan, ibarat melukis, membaca novel terbaru atau hanya sekedar mendengarkan musik.
6. Jalani hidup secara harmonis
Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai makrokosmos jikalau ia ingin tetap sehat. Lakukan semua itu sebagai upaya pencegahan dengan selalu mengingat pesan yang tersirat orang bijak untuk “membuat sumur sebelum timbul rasa haus”.
Gunakan logika sehat! Itu kuncinya, jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup yang jelek dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau memakai obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis.
7. Gunakan komplemen gizi
Hanya jikalau perlu! Tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia impian hidup. Untuk memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan. Selain mengkonsumsi kuliner segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi komplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan komplemen kuliner lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan jenis komplemen kuliner yang sudah diteliti dan bermanfaat.
Walaupun kita sudah melaksanakan gaya hidup sehat secara benar akan tetapi kita masih bisa sakit atau terkena penyakit di makalah ini akan dibahas banyak sekali penyakit dan pertolongan pertama serta penanggulangannya.
B. Permasalahan
1. Mengatasi banyak sekali penyakit dan pertolongan pertama dan penanggulangannya.
C. Tujuan
Agar kita bisa dan terbiasa dengan hidup sehat serta bisa mengetahui pertolongan pertama apa saja yang dilakukan apabila terkena penyakit dan penanggulangannya terhadap penyakit tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengatasi Berbagai Penyakit Dan Pertolongan Pertama Dan Penanggulangannya.
1. Batuk Rejan
Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough yaitu satu penyakit menular. Di dunia terjadi sekitar 30 hingga 50 juta masalah per tahun, dan mengakibatkan kematian pada 300.000 masalah (data dari WHO). Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen masalah ini terjadi di negara berkembang, penyakit ini biasanya diakibatkan oleh bacterium Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh B. parapertussis
Masa Inkubasi batuk rejan ini yaitu waktu terekspos hingga nampak tanda penyakit 3 hingga 12 hari.Gejalanya biasanya dimulai dengan tanda-tanda ISPA ringan ibarat batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sehabis 1 ahad hingga 2 ahad dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin sanggup diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita, dan pada anak kecil dimana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara tepat maka akan menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang membawa ke arah malnutrisi. Batuk ini sanggup di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sehabis 1 hingga 2 bulan. Komplikasi yg sanggup menyesuaikan diri ini yaitu pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan benjol bakterial yg mengikuti.
Pertolongan pertama yang diberikan yaitu Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang lantaran berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak dianjurkan. Setiap tiga atau empat jam sekali, suhu tubuh anak diperiksa. Jika suhu naik mencapai lebih dari 38oC dan tidak turun dalam waktu 36 jam, segera bawa ke dokter.
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang damai dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada masalah yang berat, oksigen diberikan eksklusif ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan yang hilang lantaran muntah dan lantaran bayi biasanya tidak sanggup makan jawaban batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya kuliner diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.
Penanggulangannya beri imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya pertusis akan makin rendah dengan diberikan nya imunisasi, dan tanda-tanda penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.
2. Demam Berdarah
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) yaitu penyakit febril akut yang ditemukan di tempat tropis, dengan penyebaran geografis yang ibarat dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) sanggup terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada insan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Gejala-gejalanya munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam-ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada penggalan bawah tubuh - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada selesai masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Pertolongan pertama terhadap penyakit demam berdarah yaitu :
1. Minumlah air putih min. 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)
2. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas (paracetamol misalnya)
3. Minum minuman ion tambahan ibarat pocari sweat
4. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)
5. Makanlah kuliner yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).
Sebenarnya, semua perjuangan di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap serangan demam berdarah, lantaran intinya demam berdarah tidak perlu obat tertentu (dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh sanggup dilihat dari jumlah leukosit dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya trombosit yang kemudian akan bertambah. Bagian terpenting dari pengobatannya yaitu terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga perembesan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak sanggup dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diharapkan untuk mencegah kehilangan cairan tubuh dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jikalau jumlah platelet menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal yaitu dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya sanggup mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara administrasi yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.
Penanggulangan penyakit demam berdarah. Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak mempunyai kegunaan (misalnya di pot bunga) telah terbukti mempunyai kegunaan untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras kolam mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal-hal yang sanggup mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan biar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
Melakukan kebiasaan baik, ibarat makan kuliner bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup, Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melaksanakan 3M, yaitu menguras kolam mandi, menutup wadah yang sanggup menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang sanggup menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, lantaran sanggup mengakibatkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang, Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk tetapkan rantai perkembangbiakan nyamuk, Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi, Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.
3. Influensa
Influensa, biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, yaitu penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa). Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. Pada manusia, tanda-tanda umum yang terjadi yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak lezat badan. Dalam masalah yang lebih buruk, influensa juga sanggup mengakibatkan terjadinya pneumonia, yang sanggup mengakibatkan kematian terutama pada belum dewasa dan orang berusia lanjut. Masa penularan hingga terjangkit penyakit ini biasanya yaitu 1 hingga 3 hari semenjak Penderita dianjurkan biar mengasingkan diri atau dikarantina biar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
Pencegahan
1. Sebagian besar virus influensa disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang menutup bersin dengan tangan akan berbagi virus ke orang lain. Virus ini sanggup hidup selama berjam-jam dan oleh lantaran itu cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun
2. Minumlah yang banyak lantaran air berfungsi untuk membersihkan racun
3. Hiruplah udara segar secara teratur terutama saat dalam cuaca sejuk
4. Cobalah bersantai biar anda sanggup mengaktifkan sistem kekebalan tubuh lantaran dengan bersantai sanggup membantu sistem kekebalan tubuh merespon terhadap virus influensa
5. Kaum lanjut usia atau mereka yang mengidap penyakit kronis dianjurkan diimunisasi. Namun perlu adanya alternatif lain dalam mengembangkan imunitas dalam tubuh sendiri, melalui kuliner yang bergizi dan menjahui potensi-potensi yang mengakibatkan influensa
6. Sejumlah penelitian menerangkan bahwa dengan mengkonsumi 200 ml yoghurt rendah lemak per hari bisa mencegah 25% peluang terkena influensa dikarenakan yoghurt mengandung banyak laktobasilus.
4. TBC (tuberkolusis)
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang kini ditinggalkan yaitu TBC) yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh benjol kompleks Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini yaitu salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru (disebut sebagai TB Paru), walaupun pada sepertiga kasus, organ-organ lain ikut terlibat. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, mudah sanggup disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu masalah gres dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.
Tanggal 24 Maret diperingati dunia sebagai "Hari TBC" oleh alasannya yaitu pada 24 Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.
Penyebab penyakit ini yaitu basil kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. kompleks Mycobacterium tuberculosis mencakup M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai. M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk basil aerob. Mycobacteria sanggup diberi pewarnaan ibarat basil lainnya, contohnya dengan Pewarnaan Gram. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak sanggup dihilangkan dengan asam. Oleh lantaran itu, maka mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga mempunyai sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berafiliasi dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan M. tuberculosis sanggup bertahan hidup di dalam makrofag.
Pertolongan pertama
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk secara perlahan dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan.
3. Bantu penderita memakai obatnya. Biasanya dalam bentuk spray aerosol. Penderita asma umumnya sudah mengetahui cara penggunaan dan takaran dari obatnya.
4. Cek denyut nadi dan pernafasan penderita setiap 10 menit.
5. Apabila serangan asma terus berlanjut dan tidak tersedia obat-obatan, segera panggil ambulans dari rumah sakit terdekat dari tempat tinggal Anda
Penanggulangannya
Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pertolongan INH 5–10 mg/kgbb/hari.
1. Pencegahan (profilaksis) primer
Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).
INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
Terapi profilaksis tidak boleh bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.
2. Pencegahan (profilaksis) sekunder
Anak dengan benjol TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada tanda-tanda sakit TBC.Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.Obat yang dipakai untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
Dosis obat antituberkulosis (OAT)
Obat Dosis harian
(mg/kgbb/hari) Dosis 2x/minggu
(mg/kgbb/hari) Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari)
INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)
Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)
Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)
Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)
Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)
Sejak 1995, agenda Pemberantasan Penyakit TBC di Indonesia mengalami perubahan administrasi operasional, diadaptasi dengan taktik global yanng direkomendasikan oleh WHO. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti Indonesia – WHO joint Evaluation dan National Tuberkulosis Program in Indonesia pada April 1994. Dalam agenda ini, prioritas ditujukan pada peningkatan mutu pelayanan dan penggunaan obat yang rasional untuk tetapkan rantai penularan serta mencegah meluasnya resistensi kuman TBC di masyarakat. Program ini dilakukan dengan cara mengawasi pasien dalam menelan obat setiap hari,terutama pada fase awal pengobatan.
Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 dan telah diimplementasikan secara meluas dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sampai dengan tahun 2001, 98% dari populasi penduduk sanggup mengakses pelayanan DOTS di puskesmas. Strategi ini diartikan sebagai "pengawasan eksklusif menelan obat jangka pendek oleh pengawas pengobatan" setiap hari.
Indonesia yaitu negara high burden, dan sedang memperluas taktik DOTS dengan cepat, karenanya baseline drug susceptibility data (DST) akan menjadi alat pemantau dan indikator agenda yang amat penting. Berdasarkan data dari beberapa wilayah, identifikasi dan pengobatan TBC melalui Rumah Sakit mencapai 20-50% dari masalah BTA positif, dan lebih banyak lagi untuk masalah BTA negatif. Jika tidak bekerja sama dengan Puskesmas, maka banyak pasien yang didiagnosis oleh RS mempunyai risiko tinggi dalam kegagalan pengobatan, dan mungkin menimbulkan kekebalan obat.
Akibat kurang baiknya penanganan pengobatan penderita TBC dan lemahnya implementasi taktik DOTS. Penderita yang mengidap BTA yang resisten terhadap OAT akan berbagi benjol TBC dengan kuman yang bersifat MDR (Multi-drugs Resistant). Untuk masalah MDR-TB dibutuhkan obat lain selain obat standard pengobatan TBC yaitu obat fluorokuinolon ibarat siprofloksasin, ofloxacin, levofloxacin (hanya sangat disayangkan bahwa obat ini tidak dianjurkan pada anak dalam masa pertumbuhan).
Pengobatan TBC pada orang dewasa
• Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
• Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
o Penderita kambuh.
o Penderita gagal terapi.
o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
• Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
Pengobatan TBC pada anak
Adapun takaran untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:
1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
Pengobatan TBC pada belum dewasa jikalau INH dan rifampisin diberikan bersamaan, takaran maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.
Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:
TB tidak berat
INH : 5 mg/kgbb/hari
Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari
TB berat (milier dan meningitis TBC)
INH : 10 mg/kgbb/hari
Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari
Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)
Demikianlah Artikel Kesehatan Dan Proteksi Pertama
Sekianlah artikel Kesehatan Dan Proteksi Pertama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kesehatan Dan Proteksi Pertama dengan alamat link https://zonaedukasiterpadu.blogspot.com/2012/12/kesehatan-dan-proteksi-pertama.html
0 Response to "Kesehatan Dan Proteksi Pertama"
Posting Komentar