Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”

Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang” - Hallo sahabat Zona Edukasi Terpadu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel EKONOMI, Artikel geografi, Artikel sosiologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”
link : Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”

Baca juga


Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”

MAKALAH AMDAL
“Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”


Oleh
hadiansyah
c455467798


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2001


 Malang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur. Terletak pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06 – 8,02 Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung : Gunung Arjuno di sebelah Utara, Gunung Tengger di sebelah Timur, Gunung Kawi di sebelah Barat, dan Gunung Kelud di sebelah Selatan. Dalam beberapa tahun terkahir ini pemandangan Kota Malang diwarnai oleh munculnya bangunan fisik yang mengarah pada Kota Metropolitan. Di banyak sekali kawasan, khususnya yang terletak di pinggir jalan strategis berdiri ruko-ruko dan gedung-gedung swalayan gres dengan aneka bentuk dan jenis kegiatannya. Beberapa bangunan rumah yang tadinya berdiri di sepanjang jalan yang ada sekarang beralih fungsi menjadi sederatan sentra perdagangan dan industri kecil. Begitu pula dengan lahan yang tadinya berupa sawah/kebun produktif kinipun beralih fungsi menjadi tempat berdirinya banyak sekali bangunan fisik dengan banyak sekali kegiatan ekonomi dan perdagangan. Apabila dicermati lebih jauh lagi sanggup diperhatikan bahwa bisnis properti (perumahan) berkembang subur di Kota Malang, khususnya pada daerah-daerah pinggiran.

Realitas di Kota Malang juga mengatakan bahwa mobilitas penduduk di Kota Malang juga mengatakan peningkatakan dalam aktivitasnya. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya volume kendaraan roda dua dan roda empat yang melewati jalan-jalan strategis. Mobilitias penduduk yang tinggi tersebut semakin bervariasai kegiatannya seiring dengan momen-momen khusus yang terjadi. Pada hari-hari libur nasional jalanan bertambah padat dengan arus kendaraan di Kota Malang. Masyarakat dari luar Kota Malang atau masyarakat Malang sendiri ingin menghabiskan waktu untuk berlibur di tempat-tempat wisata yang di Malang. Sedangkan pada hari-hari penerimaan mahasiswa baru, Kota Malang diserbu oleh para lulusan SLTA dari banyak sekali Kota di Jawa Timur khususnya untuk mendaftarkan diri menjadi mahasiswa gres di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Kota Malang. Hal itu mengakibatkan adanya polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.

Pada kondisi lain sanggup juga diperhatikan bahwa keadaan lingkungan hidup di Kota Malang akhir-akhir ini mengatakan terjadinya banjir di beberapa jalan wilayah perumahan maupun pertokoan, itu terjadi akhir berkurangnya daerah resapan air akhir pembangunan industri.


Gbr. Polusi di kota Malang (kiri) dan Banjir (kanan) di kota Malang akhir dari pembangunan indusri


Konsekuensi dari beberapa kondisi tersebut juga sanggup mengakibatkan permasalahan di sektor kesehatan, ibarat munculnya kasus-kasus demam berdarah dan firus flu burung. Rangkaian fenomena di atas mengatakan bahwa perkembangan Kota Malang diwarnai ole tiga kegiatan penting, yakni pendidikan, wisata dan ekonomi.


Namun demikian tidak semua pembangunan industri berdampak negatif, adapun imbas positifnya yaitu dengan berdirinya sentra perbelanjaan dan ruko-ruko gres tersebut, menimbulkan deferensiasi kegiatan yang beraneka ragam mulai dari jasa parkir sampai transportasi. Peminatnyapun semakin bertambah seiring dengan semakin bervariasinya bentuk sentra perbelanjaan dan acara yang ditawarkannya. Sehingga image yang muncul yakni Kota Malang sebagai sentra perbelanjaan gres yang menyuguhkan aroma glamour dan kemewahan ketimbang aroma kutu buku.Pembangunan industri tentunya diarahkan hanya sebagai supporting sector terhadap keberadaan sektor pendidikan yang telah usang menjadi idola bagi masyarakat. Pembangunan sentra perbelanjaan gres dan ruko-ruko dibutuhkan menjadi penyedia terhadap banyak sekali kebutuhan yang muncul sebagai akhir dari adanya sektor pendidikan dan bukan sebaliknya.

Rona Lingkungan

a.    Kondisi Geografis

Malang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur. Terletak pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06 – 8,02 Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung : Gunung Arjuno di sebelah Utara, Gunung Tengger di sebelah Timur, Gunung Kawi di sebelah Barat, dan Gunung Kelud di sebelah Selatan

b.    Kondisi Sosial

Dengan berdirinya ruko-ruko dan sedung-gedung swalayan, bisa membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar diantaranya yaitu jasa parkir  dan jasa transportasi, sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain imbas positif, terdapat imbas negatif dari pembangunan tersebut yaitu terjadinya kemacetan dikota Malang lantaran banyaknya mobilitas yang berbelanja ke Malang/.

c.    Kondisi lingkungan

Dengan adanya pembangunan industri, terrjadi peralihan fungsi lahan dari sawah/kebun menjelma bangunan-bangunan fisik ibarat ruko-ruko, mall dan tempat perbelanjaan lainnya, sehingga daerah resapan air berkurang,hal itu menyebakan seringnya terjadi banjir di sekitar pembangunan.

d.    Kondisi kesehatan

Dengan adanya pembangunan ruko-ruko, swalayan dan tempat perbelanjaan lainnya, juga menghipnotis kesehatan masyarakat sekitar. Diantaranya yaitu kolera,diare, demam berdarah diakibatkan oleh genagan air/banjir yang sering melanda daerah tersebut, Gangguan pernafasan diakibatkan banyaknya asap kendaraan (polusi udara) dan masih banyak lagi.
Diagram Alir



Demikianlah Artikel Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”

Sekianlah artikel Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang” kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang” dengan alamat link https://zonaedukasiterpadu.blogspot.com/2012/11/makalah-amdal-dampak-pembangunan-sektor.html

0 Response to "Makalah Amdal “Dampak Pembangunan Sektor Industri Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Kota Malang”"

Posting Komentar