Judul : Makalah Pendidikan Pancasila
link : Makalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila
NILAI NILAI PANCASILA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
DAFTAR ISI
HALAMAN PENJELAS i
DAFTAR ISI ii
BAB I . PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
BAB II . PEMBAHASAN MASALAH 3
A. PENGERTIAN PANCASILA 3
a) BUTIR-BUTIR SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA 3
b) BUTIR-BUTIR SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 4
c) BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA 4
d) BUTIR-BUTIR SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN 5
e) BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA 6
B. KEBUDAYAAN 6
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN 6
B. KEBUDAYAAN DAN PANCASILA 7
C. PANCASILA BERAKAR DARI KEBUDAYAAN 7
BAB III. PENUTUP 9
A. KESIMPULAN 9
B. SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sebab atas karunia dan penyertaan-Nya, makalah yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia” ini sanggup terselesaikan meskipun masih terdapat kekurangan di dalamnya.
Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang populer akan kesakralannya, yang populer dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang mengakibatkan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam banyak sekali macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia bangun dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila menciptakan Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan mengakibatkan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi wangsit banyak sekali macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalah yang ditanyakan dalam makalah ini antara lain:
• Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
• Apakah yang dimaksud dengan Kebudayaan?
• Mengapa Pancasila berakar dari kebudayaan?
• Bagaimana bisa Nilai Pancasila berakar dari kebudayaan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
C. PENGERTIAN PANCASILA
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut mengerti dan memahami apa Pancasila itu. Pancasila berasal dari dua kata yakni Panca dan Sila berdasarkan bahasa Sanskerta. Sehingga pancasila mengandung arti lima buah prinsip atau asas. Asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a) Ketuhanan Yang Maha Esa
b) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam setiap Sila yang terkandung di dalam Pancasila mempunyai butir-butir penting di mana setiap butir menekankan atau mengharuskan rakyat Indonesia untuk melaksanakan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a) BUTIR-BUTIR SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3) Mengembangkan perilaku hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu problem yang
menyangkut kekerabatan eksklusif insan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6) Mengembangkan perilaku saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b) BUTIR-BUTIR SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
(1) Mengakui dan memperlakukan insan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajad , persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan perilaku saling menyayangi sesama manusia.
(4) Mengembangkan perilaku saling empati dan tepa selira.
(5) Mengembangkan perilaku tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melaksanakan acara kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai pecahan dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan perilaku hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c) BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA
(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan eksklusif dan golongan.
(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4) Mengembangkan rasa pujian berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian awet dan keadilan sosial.
(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d) BUTIR-BUTIR SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap insan Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab mendapatkan dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan eksklusif dan golongan.
(8) Musyawarah dilakukan dengan nalar sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
(9) Keputusan yang diambil harus sanggup dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
(10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e) BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan perilaku dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(2) Mengembangkan perilaku adil terhadap sesama.
(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(4) Menghormati hak orang lain.
(5) Suka memberi dukungan kepada orang lain biar sanggup bangun sendiri.
(6) Tidak memakai hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
(7) Tidak memakai hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
(8) Tidak memakai hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
(9) Suka bekerja keras.
(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
(11) Suka melaksanakan acara dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
D. KEBUDAYAAN
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Sedangkan berdasarkan Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan yaitu sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Ilmu yang memperlajari wacana masyarakat dan kebudayaannya yaitu antropologi. Segala perkembangan budaya dan perubahan masyarakat dipelajari dalam ilmu antropologi. Ilmu ini tidak hanya meliputi perubahan secara tingkah laris saja, namun sejarah dan konflik yang terjadi juga sanggup dianalisis melalui ilmu antropologi.
2. KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal yang dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme . Demokrasi terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
E. PANCASILA BERAKAR DARI KEBUDAYAAN
Kita telah mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia yaitu kebudayaan yang berdasarkan pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga sanggup diartikan sebagai nilai atau simbol. Kita gambarkan sebagai sebagai suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan yang sibuk, acara yang nampaknya bersifat mudah dan sehari-hari saja, misalnya, ada aspek kebudayaannya, ada nilai dan simbolnya. Nilai terletak pada kerja kerasnya, sedangkan simbol modernitas ialah sistem organisasi, makin modern sistem semakin ajaib yang impersonal , berbeda dengan administrasi perorangan atau keluarga. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan negara. Kebudayaan itulah yang memberi ciri khas keindonesiaan. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila yang paling spektakuler yaitu Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi sosial antar etnis dan kebudayaan sanggup terjalin dengan sangat baik.
Pluralisme mengatur kekerabatan luar antar kebudayaan. Prinsip yang mengatur substansi Demokrasi Kebudayaan yang berdasar Pancasila ialah teosentrisme (tauhid, serba-Tuhan dalam etika, ilmu, dan estetika). Orang Protestan akan lebih suka theonomy (theos, Tuhan; nomos, hukum). Istilah teonomi berasal dari Paul Tillich (1886-1965),hubungan dinamis antara yang sewenang-wenang dengan yang relatif, antara agama dengan kebudayaan. Menurut konsep ini Pancasila yaitu sebuah teonomi, sebab bedasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa --yang absolut. Keempat sila yang lain yaitu kebudayaan, yang relatif. Keperluan insan diakui sepenuhnya, asal keperluan itu tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Demokrasi Kebudayaan dalam Pancasila sanggup dimengerti dari sila "Persatuan Indonesia" yang berarti sebuah (1) pluralisme, dan (2) teosentrisme dari semangat sila yang pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Demokrasi Kebudayaan itu harus bisa menunjukkan masa depan yang lebih baik.
Kaprikornus untuk menjawab “Mengapa Pancasila berakar dari Kebudayaan?” sebab di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan, di mana nilai tersebut yaitu nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang tercantum di dalam sila ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada sila pertama, kepentingan lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan. Misalkan: Pembunuhan genosida demi mempertahankan keutuhan suatu budaya etnis tidak etis dengan ketentuan agama. Kaprikornus sekiranya, dari tindak perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan sanggup terjadi dengan signifikan sebab keduanya saling berhubungan. Pancasila berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan sanggup kita lihat di dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang mempunyai bermacam-macam macam kebudayaan, memang sepantasnya mempunyai asas persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila yang yaitu ideologi bangsa kita.
D. SARAN
Demikianlah makalah berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk menunjukkan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.
_______________________________________
DAFTAR ISI
HALAMAN PENJELAS i
DAFTAR ISI ii
BAB I . PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
BAB II . PEMBAHASAN MASALAH 3
A. PENGERTIAN PANCASILA 3
a) BUTIR-BUTIR SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA 3
b) BUTIR-BUTIR SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 4
c) BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA 4
d) BUTIR-BUTIR SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN 5
e) BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA 6
B. KEBUDAYAAN 6
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN 6
B. KEBUDAYAAN DAN PANCASILA 7
C. PANCASILA BERAKAR DARI KEBUDAYAAN 7
BAB III. PENUTUP 9
A. KESIMPULAN 9
B. SARAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sebab atas karunia dan penyertaan-Nya, makalah yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia” ini sanggup terselesaikan meskipun masih terdapat kekurangan di dalamnya.
Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang populer akan kesakralannya, yang populer dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang mengakibatkan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam banyak sekali macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia bangun dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila menciptakan Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan mengakibatkan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi wangsit banyak sekali macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalah yang ditanyakan dalam makalah ini antara lain:
• Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
• Apakah yang dimaksud dengan Kebudayaan?
• Mengapa Pancasila berakar dari kebudayaan?
• Bagaimana bisa Nilai Pancasila berakar dari kebudayaan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
C. PENGERTIAN PANCASILA
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut mengerti dan memahami apa Pancasila itu. Pancasila berasal dari dua kata yakni Panca dan Sila berdasarkan bahasa Sanskerta. Sehingga pancasila mengandung arti lima buah prinsip atau asas. Asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a) Ketuhanan Yang Maha Esa
b) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam setiap Sila yang terkandung di dalam Pancasila mempunyai butir-butir penting di mana setiap butir menekankan atau mengharuskan rakyat Indonesia untuk melaksanakan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a) BUTIR-BUTIR SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3) Mengembangkan perilaku hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu problem yang
menyangkut kekerabatan eksklusif insan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6) Mengembangkan perilaku saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b) BUTIR-BUTIR SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
(1) Mengakui dan memperlakukan insan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajad , persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan perilaku saling menyayangi sesama manusia.
(4) Mengembangkan perilaku saling empati dan tepa selira.
(5) Mengembangkan perilaku tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melaksanakan acara kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai pecahan dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan perilaku hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c) BUTIR-BUTIR SILA PERSATUAN INDONESIA
(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan eksklusif dan golongan.
(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4) Mengembangkan rasa pujian berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian awet dan keadilan sosial.
(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d) BUTIR-BUTIR SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap insan Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab mendapatkan dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan eksklusif dan golongan.
(8) Musyawarah dilakukan dengan nalar sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
(9) Keputusan yang diambil harus sanggup dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
(10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e) BUTIR-BUTIR SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan perilaku dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(2) Mengembangkan perilaku adil terhadap sesama.
(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(4) Menghormati hak orang lain.
(5) Suka memberi dukungan kepada orang lain biar sanggup bangun sendiri.
(6) Tidak memakai hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
(7) Tidak memakai hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
(8) Tidak memakai hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
(9) Suka bekerja keras.
(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
(11) Suka melaksanakan acara dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
D. KEBUDAYAAN
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Sedangkan berdasarkan Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan yaitu sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Ilmu yang memperlajari wacana masyarakat dan kebudayaannya yaitu antropologi. Segala perkembangan budaya dan perubahan masyarakat dipelajari dalam ilmu antropologi. Ilmu ini tidak hanya meliputi perubahan secara tingkah laris saja, namun sejarah dan konflik yang terjadi juga sanggup dianalisis melalui ilmu antropologi.
2. KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal yang dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme . Demokrasi terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
E. PANCASILA BERAKAR DARI KEBUDAYAAN
Kita telah mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia yaitu kebudayaan yang berdasarkan pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga sanggup diartikan sebagai nilai atau simbol. Kita gambarkan sebagai sebagai suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan yang sibuk, acara yang nampaknya bersifat mudah dan sehari-hari saja, misalnya, ada aspek kebudayaannya, ada nilai dan simbolnya. Nilai terletak pada kerja kerasnya, sedangkan simbol modernitas ialah sistem organisasi, makin modern sistem semakin ajaib yang impersonal , berbeda dengan administrasi perorangan atau keluarga. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan negara. Kebudayaan itulah yang memberi ciri khas keindonesiaan. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila yang paling spektakuler yaitu Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi sosial antar etnis dan kebudayaan sanggup terjalin dengan sangat baik.
Pluralisme mengatur kekerabatan luar antar kebudayaan. Prinsip yang mengatur substansi Demokrasi Kebudayaan yang berdasar Pancasila ialah teosentrisme (tauhid, serba-Tuhan dalam etika, ilmu, dan estetika). Orang Protestan akan lebih suka theonomy (theos, Tuhan; nomos, hukum). Istilah teonomi berasal dari Paul Tillich (1886-1965),hubungan dinamis antara yang sewenang-wenang dengan yang relatif, antara agama dengan kebudayaan. Menurut konsep ini Pancasila yaitu sebuah teonomi, sebab bedasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa --yang absolut. Keempat sila yang lain yaitu kebudayaan, yang relatif. Keperluan insan diakui sepenuhnya, asal keperluan itu tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Demokrasi Kebudayaan dalam Pancasila sanggup dimengerti dari sila "Persatuan Indonesia" yang berarti sebuah (1) pluralisme, dan (2) teosentrisme dari semangat sila yang pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Demokrasi Kebudayaan itu harus bisa menunjukkan masa depan yang lebih baik.
Kaprikornus untuk menjawab “Mengapa Pancasila berakar dari Kebudayaan?” sebab di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan, di mana nilai tersebut yaitu nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang tercantum di dalam sila ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada sila pertama, kepentingan lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan. Misalkan: Pembunuhan genosida demi mempertahankan keutuhan suatu budaya etnis tidak etis dengan ketentuan agama. Kaprikornus sekiranya, dari tindak perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan sanggup terjadi dengan signifikan sebab keduanya saling berhubungan. Pancasila berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan sanggup kita lihat di dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang mempunyai bermacam-macam macam kebudayaan, memang sepantasnya mempunyai asas persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila yang yaitu ideologi bangsa kita.
D. SARAN
Demikianlah makalah berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk menunjukkan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih.
_______________________________________
Demikianlah Artikel Makalah Pendidikan Pancasila
Sekianlah artikel Makalah Pendidikan Pancasila kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah Pendidikan Pancasila dengan alamat link https://zonaedukasiterpadu.blogspot.com/2012/11/makalah-pendidikan-pancasila.html
0 Response to "Makalah Pendidikan Pancasila"
Posting Komentar